Linux
zaman sekarang telah banyak "ber-evolusi", keberadaannya sekarang telah
membuktikan bahwa Linux adalah mahluk yang paling dapat beradaptasi.
Pada zaman dahulu kala, Linux itu adalah mahluk yang hanya hidup di alam
text saja, dan hanya orang tertentu saja yang dapat memelihara Linux,
mereka adalah kaum Wizard dan para Hacker. Yang hanya bermodalkan gcc,
bash, emacs, dan tool-tool lain dari GNU, Linux pun lahir kedunia yang
fana ini, sangat liar dan hanya dapat dikuasai oleh orang-orang tertentu
saja.
Tapi
sekarang, KDE pun muncul dalam Linux, juga Gnome, BlackBox,
Enlightenment, IceWM, XFCE, WindowMaker dan lingkungan desktop yang lain
yang memiliki keindahan dan kemudahan tersendiri bagi pemakainya yang
masih dikatakan awam.
Namun
tak bisa dipungkiri lagi, kekuatan Linux masih berada dialam text atau
konsole atau tty atau terminal, dimana setiap penggunanya selalu
mengetikan mantra-mantranya lewat kombinasi perintah-perintah dan
script-script atau berupa kode-kode yang menjadikan Linux bisa melakukan
banyak hal hanya dalam satu eksekusi.
Bagi
pengguna yang baru mengenal Linux, masih bisa dimaklumi bahwa
penggunaan grafik dalam Linux adalah hal yang menyenangkan selain
penggunaannya yang mudah juga sangat flexsibel, semuanya bisa diatur
sesuai dengan selera pengguna. Setiap pengembang-pengembang Linux
berupaya memperkenalkan kepada pengguna yang masih berada dalam candu
Microsoft untuk bisa mengenal Linux lebih jauh lagi dengan menunjukan
bahwa Linux itu mudah, tinggal klik sini klik sana maka semua selesai,
tidak berbeda jauh dengan kebiasaan mereka ketika mereka masih hidup di
alam Microsoft yang indah dan serba mudah, namun dalam kesehariannya
mereka tak pernah lepas dari berbagai masalah.
Linux
itu sangat powerfull. Bagi pengguna expert atau Linux Wizard atau para
Hacker Linux, mode text selalu menjadi pilihan utama mereka dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari. Mereka menyusun mantra-mantra ajaib
dalam terminal mereka, mereka hanya melakukan satu kali eksekusi untuk
menyelesaikan beberapa masalah yang mereka hadapi. Perintah-perintah
Linux yang mereka susun bukanlah perintah sembarangan, beberapa kali
ketik sekali enter, maka komputer sasaran pun akan "meledak". Keunggulan
Linux yang berupa kombinasi perintah-perintah tersebut, telah
dimanfaatkan oleh para hacker-hacker legendaris dunia semenjak dahulu
kala jauh sebelum Linux itu lahir, yaitu sejak jamannya UNIX-Time
sharing, nenek moyangnya Linux di tahun 70-an dan tahun 80-an.
Kita
sekarangpun bisa bergaya seperti mereka, berpura-pura jadi expert atau
menjadi sang ahli dengan membiasakan diri berada di alam kegelapan,
yaitu dengan meninggalkan mode grafik dan mulai menggunakan mode text
yang indah, tekan "ctrl+alt+F1" maka kita akan berada pada zaman tahun
70-an, dimana semua legendaris komputer dunia mengalami masa-masa
kejayaannya dengan menjadi raja dialam jaringan dunia maya.
Grafik/GUI
dalam Linux pun tidak menjadi masalah, selagi kita selalu menggunakan
xterm (terminal) atau konsole (KDE) atau rxvt atau apapun itu namanya
guna membiasakan diri tetap hidup dialam text. Biar terlihat keren,
gunakan Blackbox atau Fluxbox atau WindowMaker atau Enlightenment,
jangan gunakan KDE atau Gnome. Biar terlihat indah, gunakan
"wterm -tr -sh -fg white -bg red -sl 1500 -fn lucida10"
sebagai
terminal mainan anda, dalam WindowMaker atau pun Blackbox. Biasakan
diri menggunakan "vi" atau Emacs sebagai editor anda sehari-hari, jangan
menggunakan "Edit+", itu tidak cool. Hafalkan perintah-perintah Linux,
system call juga bahasa pemrograman yang sangat powerfull seperti C,
Perl, Shell Scripting, Java, Python dan lain-lain. Berlatihlah
menggunakan Stream Editor seperti sed atau ed atau awk, dengan stream
editor kita dapat mengedit file tanpa harus membuka file tersebut.
perhatikan perintah dibawah ini:
[root@linux]#for data in `find /var -type f`; do cat $data | sed 's/192.168.1.130/\
>192.168.1.150/g' > $data.bak ; mv $data.bak $data ; done
perintah
ini akan mencari semua file-file reguler dalam folder /var, dan jika
file tersebut mengandung no IP address 192.168.1.130 didalamnya maka
akan dirubah menjadi 192.168.1.150. Ini digunakan untuk menghilangkan
jejak dari para hacker yang telah masuk kedalam sistem komputer sasaran.
(Tidak ada yang ajaib dari perintah diatas, ini dikarenakan penulis sendiri masih muda dalam urusan pengalaman)
Begitu
mudahnya melakukan banyak hal hanya dalam satu eksekusi. Perintah
diatas menginstruksikan untuk mencari file-file dalam folder /var yang
mungkin jumlahnya sampai ratusan atau bahkan ribuan file, dan kemudian
merubah string yang ada dalam file-file yang telah ditemukan tanpa kita
harus membuka file tersebut satu persatu, jika file itu jumlahnya
mencapai ratusan file atau bahkan ribuan, bayangkan jika kita harus
mengeditnya satu persatu hanya untuk merubah file log kita didalam
sistem, dikarenakan rasa takut kita akan tertangkap basah oleh sang
administrator.
Linux
mempermudah semuanya. Jika kita pandai mencari sumber-sumber
pengetahuan diinternet mengenai Linux, maka kita lambat laun akan
menguasainya, dan menjadikan linux sebagai senjata kita dalam menghadapi
persaingan di dunia teknologi informasi yang semakin memanas di tanah
air kita dan di seluruh dunia, kenapa? karena kita telah menguasai
tool-tool yang menjadi andalan para hacker-hacker dunia yang telah
menjadi legenda selama beberapa dekade di alam digital.
Kesulitan
dalam menggunakan Linux adalah awal mula proses pembelajaran kita dalam
menguasai apa yang menjadi sejarah besar didunia teknologi informasi,
yaitu sistem operasi GNU/Linux. Jadi jangan pernah menyerah dalam
mencari tahu, karena hacker itu adalah orang yang penuh dengan rasa
ingin tahu dan ingin belajar, tanpa perduli dengan apa yang akan terjadi
akibat dari rasa ingin tahunya itu dan tidak perduli dengan lingkungan
sekitar. Jadi tidak usah malu-malu untuk mencari tahu, justru
sebaliknya, kita harus merasa bangga, karena kita sedang mempelajari apa
yang sedang menjadi topik hangat didunia teknologi informasi saat ini,
terutama yang berhubungan dengan keamanan, stabilitas dan juga
kemampuan.
Jadi
intinya adalah, kita belajar Linux adalah tidak untuk mempersulit diri
sendiri, tetapi kita sedang melakukan perbaikan kita dalam mempelajari
logika-logika dalam dunia komputer pada umumnya. Dengan mengenal Linux
kita jadi tahu bahwa suatu program bisa berjalan karena ada kernel, kita
juga bisa tahu apa yang membuat sistem operasi berjalan, kita tahu
analogi-analogi pemrograman dan juga konsep-konsep dasarnya. Karena
"Linux diciptakan hacker untuk hacker".(Linus Torvalds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar